Tugas Pendahuluan 2




Tugas Pendahuluan 2 Modul 2
(Percobaan 7 Kondisi 2)

1. Prosedur
[Kembali]
  • Rangkai semua komponen di Proteus sesuai dengan percobaan pada modul 
  • Buat program untuk STM32 di STM32CubeIDE, sesuaikan konfigurasinya dengan rangkaian pada proteus dan kondisi yang dipakai
  • Masukkan Program ke STM32 di rangkaian proteus
  • Simulasikan rangkaian

2. Hardware dan Diagram Blok [Kembali]

Hardware :


1. LED RGB



2. Resistor








Diagram Blok  :

1. STM32F103C8






4. Soil Moisture Sensor




5. Buzzer





3. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [Kembali]


  1. Microcontroller: STM32F103C8T6

  2. Sensor Kelembaban Tanah: Soil Moisture Sensor

  3. LED RGB Common Cathode

  4. Buzzer

  5. Push Button

  6. Induktor 27µH & Kapasitor 100µF (bagian regulator daya)

  7. Resistor 51Ω (x3) – untuk pembatas arus ke LED RGB

  8. Potensiometer 1kΩ (RV2) – pengatur tegangan input sensor

  9. Tegangan kerja: 3.3V

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memahami dan menerapkan sistem monitoring kelembaban tanah berbasis mikrokontroler STM32F103C8T6 dengan menggunakan sensor soil moisture. Melalui percobaan ini, diharapkan peserta dapat mempelajari cara membaca data analog dari sensor, mengolahnya menjadi informasi kondisi lingkungan (basah, normal, atau kering), serta mengontrol output berupa LED RGB sebagai indikator visual dan buzzer sebagai indikator audio. Selain itu, percobaan ini juga bertujuan untuk melatih kemampuan dalam menggabungkan sensor input dan output digital dengan logika pemrograman, termasuk penggunaan push button sebagai kontrol manual untuk mematikan buzzer

Prinsip Kerja :

Rangkaian ini dibuat untuk memantau kelembaban tanah menggunakan sensor soil moisture dan memberikan respon visual serta audio berdasarkan kondisi kelembaban tersebut. Sensor kelembaban tanah menghasilkan sinyal analog yang dibaca oleh mikrokontroler STM32F103C8T6 melalui pin PA0. Mikrokontroler kemudian menginterpretasikan nilai analog tersebut dan mengklasifikasikannya menjadi tiga kondisi utama: basah, normal, dan kering. Jika tanah terdeteksi dalam kondisi basah, mikrokontroler akan menyalakan LED RGB dengan warna merah. Jika kelembaban tanah berada pada tingkat normal, maka LED RGB akan menyala berwarna biru. Namun, jika tanah dalam kondisi kering, maka LED akan menyala dengan warna hijau dan buzzer akan diaktifkan sebagai peringatan.

Buzzer yang terhubung ke pin PB12 dari mikrokontroler akan tetap menyala selama kondisi kering terdeteksi, hingga pengguna menekan push button yang terhubung ke pin PB11. Ketika push button ditekan, mikrokontroler akan menerima sinyal logika rendah dan mematikan buzzer, meskipun kondisi kering masih berlangsung. Ini berfungsi sebagai sistem peringatan manual agar pengguna sadar akan kondisi kering, tetapi memiliki opsi untuk mematikan suara buzzer secara manual. Sistem ini menggunakan tegangan kerja 3.3V dan dilengkapi dengan filter daya berupa induktor 27µH dan kapasitor 100µF untuk memastikan kestabilan suplai ke komponen. Kombinasi kontrol visual (LED RGB) dan suara (buzzer) memberikan indikator yang jelas terhadap tingkat kelembaban tanah secara real-time.


4. Flowchart dan Listing Program [Kembali]

Flowchart :




Listing Program :




5. Kondisi [Kembali]

Percobaan 7 kondisi 2: Buatlah Rangkaian seperti gambar pada percobaan 7, Buatlah ketika soil moisture sensor mendeteksi kelembapan tanah basah maka LED RGB akan menampilkan warna Merah dan ketika kelembapan tanah normal maka LED RGB menampilkan warna Biru dan ketika kelembapannya Kering maka LED RGB akan menampilkan warna Hijau dan Buzzer aktif. dan ketika push button ditekan buzzer akan mati.

6. Video Simulasi [Kembali]






7. Download File [Kembali]

Download HTML [Download]
Download File Rangkaian [Download]
Download Video Simulasi [Download]
Download Listing Program [Download]
Datasheet Raspberry Pi Pico [Download]
Datasheet Soil Moisture [Download]
Datasheet Resistor [Download]
Datasheet LED [Download]

 

0 comments:

Posting Komentar